Berita “Hoax” Cenderung Berupa Ajakan Negatif

Politik22 Dilihat
SUMBARPOS.COM(SPC), Padang – Akademisi bidang ilmu komunikasi dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat Dr Asmawi mengatakan kemunculan berita tidak bertanggung jawab atau hoax di media sosial lebih berupa ajakan ke arah perilaku negatif.
“Bila dikaitkan dengan fungsi komunikasi, berita hoax bukan sebuah informasi atau hiburan melainkan hanya ajakan dari pihak yang berkepentingan,” katanya, saat dihubungi di Padang.
Dia mengatakan bila ditemukan dalam media sosial berita hoax berisi hal yang memancing emosi dari pembaca sehingga bagi yang terkait akan berujung pada tindakan tertentu.
Sesuatu yang ditulis dalam berita itu kebanyakan berisi opini negatif dan tidak berdasar, bahkan tidak ditemukan kejelasan tempat atau waktunya dan ini jelas bukan informasi yang utuh.
Dikatakan hiburan juga bukan kata dia, karena tidak ada unsur komedi atau niat penulis berita menghibur.
“Kebanyakan berita hoax itu tidak benar, jelas-jelas ini bukan untuk komunikasi karena manfaatnya tidak ditemukan,” ujar dia.
Satu hal, katanya, yang menjadi sasaran berita hoax tersebut yakni individu yang kurang berpendidikan atau berpengalaman rendah, lebih tepatnya individu kurang berpikir selektif
Bagi yang berpikir panjang dan terdidik ujar Asmawi, sebagian besar akan mengklarifikasi berita tersebut dan menganalisis yang hasilnya tidak dapat memiliki pengaruh apapun.
“Berbahayanya banyak pengguna media sosial mudah terpancing karena sebagian besar juga tidak terlalu terdidik dan kemudian melakukan tindakan yang negatif,” katanya.
Untuk itu dia menyarankan kepada pemerintah untuk serius menyosialisasikan berita hoax ini kepada masyarakat.
Salah satu yang bisa dilakukan yakni memberitahukan informasi jenis berita hoax, sasaran berita, serta secara persuasif menyeleksi berita hoax yang muncul di media sosial.
“Sejatinya tidak ada masalah dengan media sosial, tinggal saja upaya menyaringnya harus dikedepankan,” kata dia.
Senada itu Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya pada berita hoax.
Sebab kata wali kota, berita hoax sebagian besar bohong dan menyesatkan karena tidak dijamin kebenarannya.
Berita hoax tersebut katanya amat berbahaya karena bisa berujung makar, pembunuhan, tawuran dan konflik sosial lainnya. (adv)
Share

Tinggalkan Balasan