SUMBARPOS.COM (SPC), JAKARTA – Kementerian Pariwisata menyatakan kawasan Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan bakal menjadi kawasan ekonomi khusus pariwisata, dengan menonjolkan keindahan wisata bahari.
Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Hiramsyah Sambudhy Thaib di Jakarta, Sabtu (11/6) mengatakan, setelah Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menetapkan Mandeh sebagai sentra pariwisata, sekitar 400 hektare lahan di Mandeh akan dibangun pusat amenitas seperti hotel, balai pertemuan (convention hall), restoran, dan sebagainya.
Pertengahan 2017, kawasan Mandeh yang berjarak 56 kilometer dari Kota Padang itu menjadi KEK pariwisata dan akan menjadi seperti kawasan Nusa Dua, Bali.
“Dulu, Nusa Dua jauh dari Denpasar, jauh dari keramaian Kuta, dan minim fasilitas publik. Sekarang, Nusa Dua sudah berkelas dunia dan menjadi pusat konvensi,” kata Hiramsyah.
Mantan Ketua Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia 2002 itu mengatakan dampak KEK itu buat perekonomian sangat signifikan, dan Mandeh kelak bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan industri di Sumbar.
“Area 400 hektare itu sebagai KEK pariwisata. Tapi yang terdampak oleh KEK itu adalah seluruh Sumatera Barat,” katanya.
Hiramsyah sependapat dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya yang menempatkan Mandeh sebagai “Raja Ampat Sumatera” sebagaimana pesona yang dimiliki Raja Ampat di Papua Barat. (Harian Singgalang)