SUMBARPOS.COM (SPC), PAYAKUMBUH –Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) Al-Huffazh di Jalan Gatot Subroto, Tanjung Pauh, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, dilepas Wakil Wali Kota Paykumbuh H.Erwin Yunaz, dalam kegiatan Rihlah Edukasi Menapaki jejak-jejak sejarah peradaban islam, Selasa 16 November 2021.
Rihlah Edukasi yang ke-Lima ini diikuti sebanyak 47 santri/siswa dan 14 orang guru pendamping. Perjalanan kali ini akan menghabiskan waktu 7 hari 7 malam dan akan mengunjungi Empat kerajaan dan kesultanan islam di semenanjung sumatera, mulai dari Istano Basa Pagaruyung di Batu Sangkar.
Kemudian dilanjutkan menuju Istana Siak Sri Indrapura di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Di istana kesultanan Siak Sri Indrapura atau istana Asserayyah Hasyimiah atau istana Matahari Timur, santri akan belajar terkait kejaraan Siak Sri Indrapura termasuk nama-nama sultan Siak.
Di Siak Sri Indra Pura, puluhan Santri dan pendamping yang dipimpin langsung Ketua Yayasan Al-Huffazh Edhie Kusmana akan disambut langsung Bupati Siak, Drs.H.Alfedri, M.Si. Rencananya, Bupati akan berdialog dengan puluhan santri terkait kepemimpinan dan wira usahawan.
Usai mengunjungi Istana Siak dan berdialog dengan Bupati Siak, Santri akan bertolak melanjutkan rihlah edukasi menapaki jejak jejak sejarah peradaban Islam di Deli Serdang. Disana santri akan mengunjungi Istana Maimun atau istana kesultanan Deli yang merupakan salah satu ikon kota Medan di Sumatera Utara.
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Istana kesultanan Aceh Darussalam, kerajaan islam yang pernah berdiri di Provinsi Aceh. Selain itu, santri juga akan dibawa melihat museum stunami di Banda Aceh. Disana santri akan melihat betapa dahsyatnya stunami melanda aceh tahun 2004 lalu.
Ketua Yayasan Al Huffazh Kota Payakumbuh, Edhie Kusmana didampingi Kepala Sekolah SD Al Huffazh H.Rinaldi, menyampaikan bahwa rihlah edukasi kali ini yang ke-Lima dan menjadi program wajib di Al-Huffazh Kota Payakumbuh. Dan tahun 2020 lalu memang tidak berangkat karena covid-19.
“Ini program yang terus kita lakukan setiap tahun. Dan ini yang ke-Lima. Dimana sebelumnya kita laksankan rihlah edukasi ke Malaysia, Singapure dan Malaka, tapi kali ini kita kunjungi kesultanan islam disemenanjung sumatera. Perjalanan kali ini akan melewati Empat provinsi, memakan waktu sepekan, doakan kami selamat diperjalanan,” pinta Edhie Kusmana disela sela pelepasan yang ikut di hadi Dinas Pendidikan, Wandri, Camat Payakumbuh barat, Ul Fakhri.
“Bagaimana menjadi seorang pengusaha muslim. Ini akan menjadi pola pikir dalam memori anak anak kita nanti. Apakah ingin jadi pemimpin atau jadi pengusaha. Semua anak anak ustad nanti akan menjadi pemimpin dan akan melanjutkan peradaban islam dimasa akan datang,” ucap Edhie Kusmana yang juga Sekretris Masyarakat Ekonomi Syariah Kota Payakumbuh.
Disampaikan Edhie Kusmana, pada tahun 2019 rihlah edukasi pernah mencatar pesawat dari Pekanbaru ke Subang Malaysia. “Yang tinggal Alloh jaga, dan menjadi motivasi kedepannya, dan kita cari tema-tema edukasi lainnya. Tahun lalu keuniversitas di Malaysia, produksi mobil Malaysia Proton,” ucapnya.
Wakil Walikota Payakumbuh, H.Erwin Yunaz, berharap agar santri Al-Huffazh dimana akan datang menjadi pelanjut kepemimpinannya di Payakumbuh menjadi Wali Kota. “Mudah mudahan kalian meneruskan kepemimpinan bapak. Siapa yang ingin jadi wali kota, ayo angkat tangan. Siapa namanya Ziko. Ini sudah ada calon wali kota nanti,” sebut Erwin Yunaz disambut tepuk tangan dari ratusan santri SD Al Huffazh.
Menurutnya, rihla edukasi ini adalah perjalanan yang sangat tepat. “Dulu bapak kelas 1 SMP, sudah pergi ke istana Maimun. Kalian lebih dahulu dari bapak. Kalau bapak jadi kepala daerah umur 45 tahun tentu kalian lebih cepat dari bapak. Dulu bapak SD nya di Payakumbuh dan SMPnya di Medan,” ucap Erwin berkisah.
Erwin Yunaz, mendoakan semoga Sekolah Al Huffazh jadi panutan, yang melahirkan generasi islam. “Terima kasih para guru ustadz yang sudah mendidik anak-anak belajar agama dan nanti bisa menjadi anak yang patuh dan taat kepada orangtuanya. Semoga perjalanan nanti selamat pergi dan kembali lagi di Kota kita Payakumbuh,” harap orang nomor Dua di Kota City of Randang ini. (Khatik)