Sumbarpos.com – Seorang pelajar berhijab berusia 13 tahun yang bersekolah di Sekolah Menengah Shiloh Gwinnet County, Georgia, Amerika Serikat. Sebelum masuk kelas, pelajar itu diminta berhenti oleh salah seorang guru. Guru itu lalu bertanya apakah ada bom di dalam tas pelajar tersebut lalu menyuruhnya pergi ke lorong. Pelajar yang tidak diketahui namanya itu memilih tidak menghiraukan pertanyaan guru tersebut dan tetap mengikuti kelasnya dengan perasaan jengkel.
“Itu sangat tidak sopan. Saya datang ke sini untuk belajar. Dan di akhir hari, saya tetap mendapatkan nilai A atau B dan meninggalkan kelasnya,” kata pelajar tersebut.
Setelah jam sekolah berakhir, pelajar itu mengirimkan pesan singkat tentang kesalahan yang terjadi pada sang ayah, Abdirizak Aden. Pesan singkat itu membuat Aden marah dan langsung menjemput anaknya. Sebagai seorang ayah, Aden tidak terima anaknya diperlakukan demikian.
“Saya tidak pernah mengajari anak saya membenci orang lain atau berpikir mereka lebih baik ketimbang orang lain. Saya tidak ingin anak siapapun memperlakukan anak saya seperti itu,” ujar Aden.
Juru bicara SMP Gwinnet County membenarkan insiden tersebut. Meski mengakui ini tidak pantas terjadi, tetapi mereka tidak yakin insiden tersebut dilakukan dengan dilandasi niat buruk, melainkan hanya lelucon. Kepala sekolah dan guru yang bersangkutan menyatakan telah meminta maaf atas insiden ini.
(Dream)