SUMBARPOS.COM (SPC), NEW YORK – Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor menyelami komentar-komentar Ketua Federal Reserve Janet Yellen selama kesaksian semi-tahunan dia menjelang referendum Brexit, Kamis.
Dalam kesaksiannya di depan Komite Perbankan Senat AS pada Selasa, Yellen menegaskan pendekatan hati-hati untuk menaikkan suku bunga yang bank sentral isyaratkan pekan lalu setelah pertemuan kebijakan.
Dia mengatakan bahwa bank sentral memperkirakan suku bunga akan “tetap rendah” untuk beberapa waktu, dalam pandangan ekonomi global yang lemah dan pertumbuhan produktivitas yang lamban.
Sementara itu, referendum Inggris yang dipantau cermat akan diselenggarakan pada Kamis untuk memutuskan apakah negara itu akan meninggalkan atau tetap di Uni Eropa.
Giovanni Pillitteri, kepala global perdagangan valuta asing di GTS, sebuah perusahaan perdagangan dan teknologi, mengatakan kepada Xinhua pada Rabu bahwa dalam kasus pemungutan suara keluar dari Inggris mungkin akan melihat pelarian ke aset-aset “safe haven”: dolar AS akan menguat tidak hanya terhadap pound Inggris tetapi juga terhadap euro.
Dia menambahkan bahwa mata uang lain akan melihat apresiasi termasuk terhadap Franc Swiss dan Yen Jepang karena status “safe haven” mereka.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,27 persen menjadi 93,759 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1302 dolar dari 1,1259 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4681 dolar dari 1,4677 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7493 dolar dari 0,7470 dolar.
Dolar dibeli 104,43 yen Jepang, lebih rendah dari 104,76 yen sesi sebelumnya. Dolar merosot ke 0,9587 franc Swiss dari 0,9613 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2845 dolar Kanada dari 1,2794 dolar Kanada. (asc)