SUMBARPOS.COM(SPC),PALU – Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan bahwa jenazah yang tewas dalam kontak tembak dengan tim Satgas Tinombala, adalah benar Santoso.
Ini disampaikan Tito usai melihat langsung jenazah Santoso dan Muhtar di instalasi forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Palu.
Tito Rabu sore (20/7) berkunjung ke RS Bhayangkara Palu tidak sendiri. Bersama Tito, turut serta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono, serta beberapa petinggi TNI/Polri lainnya.
Dia tiba sekitar pukul 17. 00 wita dan langsung masuk ke ruang penyimpanan jenazah. Hanya beberapa menit di dalam, Kapolri bersama Panglima TNI dan para rombongan langsung keluar dan menghampiri sejumlah wartawan.
Disampaikan Tito, bahwa tim identifikasi yang bekerja sudah menyerahkan hasil indetifikasi terhadap dua jenazah tersebut. Dari hasil tes yang dilakukan, ada dua petunjuk yang didapat dari data primer. Yakni sidik jari Santoso yang ada di tangan penyidik, serta bekas luka tembak di kaki.
“Sehingga saya yakin dari data primer ini sudah 100 persen Santoso. Karena sidik jarinya pernah kita ambil waktu dia (Santoso,red) kami tangkap pada 2005 lalu saat terlibat kasus perampokan di wilayah Sausu, dan dari bekas luka tembak waktu kami tangkap di Malino,” papar Kapolri.
Meski begitu, untuk memastikan lagi bahwa jasad tersebut adalah Santoso, polisi masih harus mencocokkan sample DNA Santoso dan anaknya, yang telah diambil Senin malam lalu.
Saat melihat jenazah Santoso, pihak keluarga, baik orang tua dan juga saksi-saksi lain, yakin bahwa jasad tersebut memang Santoso.
(JPNN)