Penambang Emas Hanyut di Solok Selatan Dan Ditemukan Telah Meninggal

Kabar Sumbar104 Dilihat
SUMBARPOS.COM (SPC), PADANG – Tim pencari dari prajurit TNI menemukan jasad penambang emas yang hanyut di Bangko, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, tersangkut pada kayu di kawasan Sialang berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi awal dalam keadaan sudah meninggal.
Intel Kodim 0309 Solok, Serka Abdul Rais yang ikut melakukan pencarian korban hanyut di Padang Aro, Selasa, mengatakan korban hanyut atas nama Anton Dewi Mena ditemukan pada Senin 23 januari sekitar pukul 16.30 WIB dan baru sampai ke rumah duka pada pukul 20.00 WIB malam.
“Ketika korban ditemukan tubuhnya sudah mulai membengkak serta wajahnya telah menghitam, dan sekarang dipersiapkan untuk dimakamkan oleh pihak keluarganya,” kata dia.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Dalwison mengatakan, untuk melakukan pencarian korban dikerahkan 15 orang Basarnas dibantu TNI, Polri dan masyarakat serta Kelompok Siaga Bencana (KSB) Lubuak Gadang.
“Dalam melakukan pencarian diperkirakan jumlah orang yang ikut serta sekitar 100 orang, karena rombongan masyarakat jumlahnya cukup besar yang turun ke lapangan menyusuri sungai,” katanya.
Yang menjadi kendala saat pencarian kata dia, medan yang sulit serta licin ditambah lagi hujan di lokasi yang terus turun membuat aliran sungai deras.
Korban sendiri hanyut terbawa derasnya aliran Bangko ketika pulang dari lokasi tambang emas menggunakan mobil pick up bersama empat orang temannya.
Saat mobil menyeberangi sungai Bangko tiba-tiba air besar datang dan menyeret kendaraan yang ditumpanginya sehingga membuat penumpangnya panik dan melompat keluar.
Korban diduga tidak bisa berenang sehingga terbawa derasnya arus Bangko, sedangkan temannya berhasil menyelamatkan diri.
Ia mengatakan setelah menemukan jasad korban hanyut, saat ini petugas fokus mencari warga Bidar Alam yang hilang diduga mengalami gangguan jiwa dengan menelusuri bukit Bidar Alam.
“Warga yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut sudah 11 hari hilang, masyarakat serta TNI sudah mulai melakukan pencarian sejak awal tetapi masih belum ditemukan,” katanya.
Ia menyebutkan sekarang ini Basarnas diturunkan delapan orang untuk membantu pencarian dan ditargetkan satu minggu ini sudah bisa ditemukan.
“Bila masih belum ditemukan satu minggu ke depan kita akan lihat kembali situasi di lapangan,” katanya.(adv)

Tinggalkan Balasan