SUMBARPOS.COM (SPC), LUBUK BASUNG – Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat populasi anjing di daerah itu meningkat 1.740 ekor dari 31.097 pada 2015 menjadi 32.837 2016.
Sekretaris Dinas Pertanian Agam, Arief Restu di Lubuk Basung, Selasa, menyebutkan sesuai data populasi anjing ini berdasarkan hasil pendataan petugas kesehatan hewan di delapan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesehatan Hewan peningkatan populasi anjing ini berkemungkinan disebabkan pecinta berburu babi sangat banyak di daerah itu.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam, Farid Muslim menyebutkan 32.837 ekor anjing ini tersebar di Kecamatan Lubuk Basung sebanyak 4.903 ekor, Tanjung Mutiara 699 ekor, Matur sebanyak 2.096 ekor, Tanjung Raya sebanyak 2.181 ekor.
Sedangkan di Kecamatan Ampek Angkek sebanyak 3.571 ekor, Palembayan sebanyak 1.700 ekor, Ampek Koto sebanyak 2.148 ekor, Malalak sebanyak 1.090 ekor, Banuhampu sebanyak 1.761 ekor.
Lalu, Sungai Pua sebanyak 1.743 ekor, Ampek Angkek sebanyak 1.121 ekor, Canduang sebanyak 900 ekor.
Selain itu, Kecamatan Kamang Magek sebanyak 1.335 ekor, Baso sebanyak 2.566 ekor, Tilatang Kamang sebanyak 2.743 ekor dan Palupuh sebanyak 2.280 ekor.
Untuk meminimalisasi penularan rabies, pihaknya akan menurunkan tim untuk memberikan vaksinasi kepada anjing, kera dan kucing.
Pada 2017, Dinas Pertanian Agam mendapatkan bantuan vaksinasi dari Dinas Peternakan Provinsi Sumbar sebanyak 9.000 dosis.
“Pada tahun lalu kita memberikan vaksinasi untuk 6.693 ekor hewan peliharaan masyarakat,” katanya.
Selain melakukan vaksinasi, Dinas Pertanian Agam juga melakukan eliminasi anjing liar.
“Vaksinasi dan eliminasi ini untuk memutus mata rantai virus rabies karena kasus rabies masih sangat tinggi di Agam,” ujarnya.
Pada tahun 2016, terdapat 27 kasus gigitan anjing pada 2016. Dari 27 kasus itu enam gigitan negatif dan 21 kasus positif rabies berdasarkan hasil laboratorium Balai Besar Veteriner Kecamatan Baso.
Sementara pada 2015 terdata 30 kasus gigitan anjing, 2014 sebanyak 33 kasus, dan 2013 sebanyak 24 kasus.(adv)