SUMBARPOS.COM(SPC), Padang – Realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada sektor pertanian pada 2016 tidak tercapai seratus persen, dari alokasi 64.739 ton yang tersalurkan 63.756,90 ton.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, Candra di Padang, Jumat mengatakan meskipun tidak tersalurkan seratus persen dari alokasi, namun penyaluran terealisasi hampir di seluruh kabupaten dan kota di provinsi itu.
Penyaluran pupuk bersubsidi dilaksanakan dengan sistem tertutup berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian tentang Kebutuhan dan HET Pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian.
Realisasi penyaluran tersebut antara lain di kabupaten Pasaman Barat sebanyak 6.221,50 ton, Pasaman Barat 13.571,50 ton, Lima Puloh Kota 5.007 ton, Agam 7.074,9 ton, Tanah Datar 4.190,35 ton, Padang Pariaman 5.225,75 ton.
Kemudian, Kabupaten Solok 4.640 ton, Solok Selatan 3.770,65 ton, Sijunjung 729 ton, Dharmasraya 3.949,40 ton, Pesisir Selatan 5.848,95 ton, Payakumbuh 1,158 ton, Bukittinggi 141 ton, padang Panjang 134,50 ton.
Lalu, Kota Padang 1360,85 ton, Solok 110 ton, Sawahlunto 75 ton dan Pariaman 551,55 ton, sedangkan untuk kepulauan Mentawai tidak terdapat realisasi penyaluran pupuk.
“Meskipun terdapat alokasi pupuk untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai, namun tidak ada penyaluran karena tidak terdapatnya distributor pupuk bersubsidi di sana, serta tidak terdapat Peraturan Bupati (Perbup) yang menindaklanjuti alokasi pupuk urea bersubsidi tersebut,” ujarnya.
Alokasi pupuk yang tidak tersalurkan tersebut dan sisa dari masing-masing kabupaten dan kota, direlokasi ke daerah-daerah yang lebih membutuhkan pupuk.
Ia mengatakan selama ini dalam penyaluran pupuk urea bersubsidi itu berjalan dengan lancar, namun kendala terdapat pada HET yang berlaku pada pedagang eceran.
“Terkadang pengecer mematok harga jauh di atas HET, sehingga hal itu bisa merugikan petani,” katanya.
Pupuk urea bersubsidi disalurkan oleh produsen PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan Petro. Ia berharap pupuk yang disalurkan sesuai dengan peruntukkannya serta ketersediaan pupuk selalu terjamin agar tidak terjadi kelangkaan atas pupuk tersebut. (adv)