SUMBARPOS.COM(SPC), Payakumbuh – Sebanyak 25 warga Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) menggunakan hak pilih di rumah sakit saat pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2017.
Komisioner Payakumbuh, Yuzalmon di Payakumbuh, Rabu, mengatakan pemilih tersebut berada pada dua rumah sakit yang ada di kota itu, yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adnan WD dan Rumah Sakit Ibnu Sina.
Ia merincikan, dari 25 pemilih tersebut, lima diantaranya memilih di Rumah Sakit Ibnu Sina dan 20 memilih RSUD Adnan WD.
Pemilih di RSUD Adnan WD terbagi di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS), yakni TPS 6 dan 7 Kelurahan Koto Kociak Kubu Tapak Rajo Kecamatan Payakumbuh Utara.
“Proses pemungutan suara di rumah sakit dimulai sejak pukul 11.00 WIB hingga 12.00 WIB,” kata dia.
Sementara dua penghuni rumah sakit tidak berada di tempat, dan kemungkinan besar yang bersangkutan sudah pulang.
Adapun teknisnya tim dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Payakumbuh bersama Panwaslih didampingi pihak kepolisian mendatangi rumah sakit dengan membawa kotak suara beserta surat suara untuk para pemilih yang sedang sakit dan tidak bisa datang langsung ke TPS.
Yuzalmon menjelaskan dengan datangnya KPU bersama tim ke rumah sakit membuktikan konsistensi penyelenggara pilkada untuk menyukseskan pemilihan wali kota dan wakil wali kota setempat.
Pilkada Payakumbuh diikuti oleh tiga pasangan calon, mereka adalah Wendra Yunaldi-Ennaidi (jalur perseorangan), Riza Falepi-Erwin Yunaz serta Suwandel Muchtar-Fitrial Bachri (dari jalur partai politik).
KPU setempat menetapkan 84.329 pemilih yang tersebat pada 48 kelurahan dan lima kecamatan. Sementara jumlah TPS saat pilkada serentak jilid II itu berjumlah 210 TPS.
Sebelumnya Kapolres Kota Payakumbuh, AKBP Kuswoto meminta semua masyarakat di kota itu dewasa dalam berpolitik sehingga tidak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kabtibmas) karena perbedaan pilihan.
“Kami minta masyarakat dan tim pemenangan agar tenang dan tidak mudah terpacing dengan hal-hal yang menciderai pesta demokrasi. Pilihan boleh berbeda, tapi kedamaian harus dijaga,” katanya.
Ia mengatakan untuk mengamankan pilkada pihaknya menurunkan 296 personil. Selain dari kepolisian, pengamanan juga akan dibantu 400-an personil dari satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas).
Personil yang ditugaskan itu siap mengamankan pilkada serentak, termasuk untuk mengantisipasi sejak dini jika ada potensi-potensi gangguan keamanan selama tahapan pesta demokrasi itu. (adv)