Kapitra Ampera menyatakan mantap untuk maju sebagai Caleg DPR RI dan berharap kehadirannya dapat menjadi jembatan aspirasi untuk Riau ke pusat.
Kader PDIP ini menyatakan kesiapannya untuk maju ke Senayan, atas pertimbangan matang. Terutama bagaimana Riau tidak terus-terusan menjadi daerah yang hanya ‘berjalan di tempat’.
”Saya sudah petakan, yang saya butuhkan hanya 120 ribu suara untuk 5 daerah di Riau, insya Allah semuanya sudah dipersiapkan,” katanya dalam konferensi pers di kantor Hukum Kapitra Ampera Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Minggu, 11 Juni 2023.
Kapitra Ampera maju di DPR RI Dapil II Riau, yang meliputi, Kampar, Inhil, Inhu, Pelalawan, Kuansing dengan target perolehan suara sebesar 120 ribu.
Selain itu, dia juga sudah menyiapkan rumah singgah, dan posyandu hukum dan lain-lain sebagai bagian dari perjuangannya untuk membantu masyarakat.
Adapun motivasi Kapitra Ampera untuk maju jadi Caleg DPR RI yakni didasari atas keprihatinannya terhadap Riau yang selama ini dianggapnya hanya bergerak statis, baik dari sisi pembangunan, sosial budaya, termasuk sektor perekonomian.
“Riau memiliki potensi yang besar, namun tak punya saluran. Saluran itu tak pernah dibuka dan selalu merasa sudah punya kemampuan, padahal selama ini kita hanya katak dalam tempurung,” tuturnya.
Kapitra Ampera memang punya kedekatan dengan daerah, sebab selain sebagai putra daerah, namanya juga sangat lekat dengan berbagai peristiwa sejarah perjuangan Riau di masa lampau.
Salah satu langkah efektif untuk membangun daerah, kata dia, harus ada sosok yang bisa menjembatani daerah dengan pusat.
“Ketika kita beranggapan bahwa pusat adalah solusi untuk semua persoalan yang ada di daerah, maka harus ada anak Riau yang bisa bergerak di pusat,” tuturnya.
Terbukti, Kapitra Ampera memiliki akses jaringan yang luas di tingkat nasional khususnya.
Peluang ini menurut dia harus bisa dimanfaatkan masyarakat Riau untuk membangun daerah.
“Saya ingin Riau ini punya tuan dan punya pagar untuk negerinya sendiri,” sambungnya.
Menurutnya, salah satu cara agar Riau berubah, keran akses ke pusat harus dibuka, terlebih selama ini Riau telah menyumbang devisa besar untuk negara dari sumber daya alam yang dimiliki.
Kapitra Ampera juga mengungkapkan keprihatinannya bagaimana masyarakat Riau hanya dijadikan sebagai sarana ‘trading politik’ dengan harga murah.
“Banyak orang yang kita hantarkan ke pusat tapi tak ada kontribusinya untuk daerah,” sebutnya.
“Kalau gini terus maka politik hanya akan jadi trading dengan harga murah. Padahal daerah ini perlu akses dan tak mau buka diri untuk membuka akses itu.”
“Saya maju di DPR RI sebagai bentuk persebatian (Proses persatu-paduan untuk menjalin keselarasan hubungan yang sangat akrab dan mesra) bagi negeri ini. Setelah reformasi, saya terlibat dalam semua peristiwa sejarah di Riau. Pergerakan di daerah sudah melemah sehingga riau menjadi perburuan yang bebas,” tuturnya.
Atas alasan ini lah Kapitra memantapkan diri untuk maju di DPR RI pada Pileg 2024 mendatang.***