Hari Ayah Nasional, Google Rayakan di Google Doodle

Nasional, Tekno133 Dilihat

Sumbarpos.com – Hari ini, tapat pada tanggal 12 November, Google Indonesia merayakan Hari Ayah. Pada Google Doodle hari ini, merupakan gambaran jasa ayah. Mulai dari ayah penguin yang mengeram telur sampai anaknya menetas, kemudian serigala jantan yang mengajari anaknya mengaum, disambung lagi dengan seekor kucing hutan jantan yang menggendong ketiga anaknya. Dan yang terakhir, seorang ayah bersama anaknya yang sedang bermain. Mereka tampak sama-sama menunjukkan kasih sayang diantara mereka.

Peringatan Hari Ayah di berbagai negara memang berbeda waktu dan penyebutan. Bisa dibilang tak ada keseragaman waktu di berbagai negara. Di Indonesia, beberapa kalangan telah mendeklarasikan 12 November sebagai Hari Ayah. Sementara itu, di berbagai negara lain, mereka memperingati Hari Ayah pada hari Minggu pekan ketiga bulan Juni.

Ada juga yang memperingati Hari Ayah dengan nama lain. Seperti negara di Eropa dan Timur Tengah, Hari Ayah dikenal dengan nama Hari Laki-laki Internasional atau International Mens Day, yang diperingati setiap 19 November.

hari ayah

Biasanya Hari Ayah dirayakan dengan pemberian hadiah kepada ayah dan kegiatan kekeluargaan. Figur ayah dianggap sebagai tulang punggung, sandaran, dan pelindung dalam sebuah rumah tangga.

Berdasarkan penelusuran, perayaan 12 November sebagai Hari Ayah di Indonesia diprakarsai komunitas Putra Ibu Pertiwi.

Pada 2006, komunitas ini mendeklarasikan tanggal tersebut sebagai Hari Ayah bertepatan dengan Hari Kesehatan. Deklarasi dilakukan serentak di dua lokasi yakni Solo, Jawa Tengah dan Maumere, Flores Nusa Tenggara Timur. Saat itu, deklarasi mengambil semboyan, ‘Semoga bapak bijak, ayah sehat, papah jaya’. Uniknya, deklarasi ini dilakukan oleh kalangan anak-anak dan ibu-ibu bukan kalangan ayah atau bapak.

Namun demikian, peringatan Hari Ayah ini belum dirayakan secara nasional dan pada semua kalangan di Indonesia. Selama ini, di Indonesia, peringatan Hari Ibu lebih populer sebab memiliki pijakan sejarah.

(Viva)

Tinggalkan Balasan