Ada di Indonesia, Inilah 5 Tempat Wisata yang Paling Anti dengan Kehadiran Perempuan

Travelling1 Dilihat

Sebuah destinasi wisata sangat bergantung dengan kunjungan orang. Siapapun itu. Tanpa memandang gender.

Namun faktanya, ada beberapa tempat wisata yang justru membatasi, bahkan melarang perempuan untuk hadir berkunjung.

Tempat-tempat ini sering kali terkait dengan kepercayaan, adat istiadat, atau norma sosial tertentu yang kuat.

Meskipun larangan ini terdengar tidak biasa di era modern yang mengutamakan kesetaraan, beberapa destinasi tetap mempertahankan aturan tersebut dengan alasan budaya atau agama.

Berikut ini 5 tempat wisata di dunia yang paling anti dengan kehadiran perempuan, salah satunya ada di Indonesia;

Gunung Athos di Yunani

Gunung Athos—sebuah semenanjung mistis di Yunani utara—telah menjadi pusat suci bagi biarawan Ortodoks Timur sejak abad ke-10.

Gunung Athos dihuni oleh lebih dari 2.000 biksu yang tersebar di 20 biara.

Tempat ini mempertahankan tradisi kuno yang melarang perempuan, bahkan hewan betina, untuk masuk.

Larangan ini berakar pada keyakinan, bahwa kehadiran perempuan dianggap dapat mengganggu ketenangan dan kehidupan spiritual para biarawan yang mendedikasikan hidup mereka sepenuhnya untuk ibadah.

Kuil Sabarimala di India

Kuil yang terletak di India Selatan itu, didedikasikan bagi Dewa Selibat. Kuil Sabarimala telah menjadi tempat suci khusus bagi pria dewasa selama berabad-abad.

Tradisi kuno melarang perempuan, terutama yang sedang menstruasi, untuk memasuki kuil karena dianggap dapat mengganggu kesuciannya.

Namun, pada 2018, pemerintah sempat membuka akses bagi perempuan untuk beribadah di sana, memicu gelombang kontroversi di seluruh negeri.

Meskipun demikian, tradisi lama kembali ditegakkan, dan larangan bagi perempuan akhirnya diberlakukan lagi, menegaskan betapa kuatnya pengaruh adat dan kepercayaan dalam menjaga kesucian tempat ini.

Gunung Omine di Jepang

Gunung Omine di Prefektur Nara, Jepang, merupakan tempat suci bagi agama Shugendo, yang memadukan ajaran Buddha, Shinto, dan Taoisme.

Di balik keindahannya, gunung ini menjaga tradisi yang melarang perempuan untuk masuk, karena mayoritas praktik pertapaan dilakukan oleh laki-laki.

Larangan ini mencerminkan keyakinan lama bahwa kehadiran perempuan dianggap dapat mengganggu keseimbangan spiritual yang dijaga di kawasan suci ini.

Pulau Okinoshima

Pulau Okinoshima adalah situs suci Shinto yang juga diakui sebagai warisan dunia UNESCO, menyimpan keheningan mistis di perairan Jepang.

Di pulau ini berdiri Kuil Okitsu, tempat di mana doa-doa dipanjatkan untuk keselamatan para pelaut. Namun, demi menjaga kesuciannya, perempuan dilarang untuk memasuki pulau ini.

Bahkan para laki-laki yang diizinkan menginjakkan kaki di sana harus menjalani ritual penyucian dengan melepas pakaian mereka terlebih dahulu, menandai betapa sakralnya setiap langkah yang diambil di tanah keramat tersebut.

Pulau Komodo di Indonesia

Pulau Komodo di Indonesia, rumah bagi komodo, kadal terbesar di dunia, adalah salah satu destinasi wisata paling menarik di nusantara.

Namun, bagi perempuan, ada peraturan khusus yang perlu diperhatikan saat berkunjung.

Mereka yang sedang menstruasi disarankan untuk menunda kunjungan, karena komodo memiliki kemampuan luar biasa untuk mencium bau darah dari jarak hingga 9,5 km, menjadikan langkah pencegahan ini penting demi keselamatan wisatawan.

Selain kelima tempat wisata ini, tentunya masih ada banyak tempat wisata lainnya di dunia yang memiliki aturan melarang kehadiran perempuan di sana. Hal ini sudah menjadi aturan tradisi yang berlaku sejak turun temurun.***