SUMBARPOS.COM(SPC),JAKARTA– Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) I Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menggagalkan upaya penyelundupan 60 ton bawang dari Malaysia.
Aksi itu terjadi selama dua hari berturut-turut.
Kepala Dinas Penerangan Koarmabar Letkol Laut TNI Ariris Miftachurrahman menjelaskan, aksi pertama terjadi Selasa (26/4/2016) sekitar pukul 16.00 WIB.
Tim menghentikan sebuah kapal layar motor KLM Mahakarya di sekitar Pulau Rangsang serta melakukan pemeriksaan.
“Ketika kami periksa, ditemukanlah 86 karung bawang. Namun, tidak dilengkapi surat-surat,” ujar Ariris melalui pesan singkat, Kamis (28/4/2016).
Kapal itu tidak dilengkapi surat ijin karantina kesehatan, surat crane, sertifikat pencegahan pencemaran dan daftar manifes. Peralatan komunikasi berupa radio pun dalam keadaan rusak.
Selang tiga jam kemudian, tim kembali memberhentikan Kapal Motor Sejahtera Baru. Lokasinya tidak jauh dari lokasi pertama.
Di dalam kapal, tim menemukan 15 karung bawang merah dan tiga karung bawang putih. Juga tanpa surat-surat.
Nahkoda tidak dapat menunjukan dokumen kapal. Misalnya daftar manifes, sertifikat radio, sertifikat pengoperasian tramper, buku sijil, buku kesehatan.
Di samping itu tidak ditemukan surat karantina kesehatan, sertifikat pencegahan oleh minyak kapal dan surat perjanjian kerja laut.
Tidak berhenti di situ, tim kembali menangkap dua kapal pada Rabu (27/4/2016) di Perairan Muara Sei Batu, Kepulauan Riau.
Dua kapal iitu yakni KM Usaha Bersama GT 6 dengan muatan 40 Ton bawang merah dan KM Indah GT 7 dengan 18 Ton bawang merah.
“Semuanya ilegal. Bawang-bawang itu dibawa dari Kuala Linggi, Malaysia dengan tujuan Sei Bukit Batu, Kepri,” lanjut Ariris.
Kapal beserta ABK dan muatannya diamankan di Lanal Dumai. Selanjutnya, mereka akan disidik sesuai hukum yang berlaku.
(KOMPAS)