SUMBARPOS.COM(SPC), PADANG – Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Sumatera Barat pada tahun ini akan fokus dalam pengumpulan data penyebaran penyu yang ada di wilayah kerjanya.
“Untuk wilayah Sumbar, kami akan fokus untuk pendataan penyu. Sebab untuk melakukan konservasi kami membutuhkan data yang konkret tentang jumlah serta lokasi yang menjadi tempat perkembangbiakan penyu,” kata Kepala BPSPL Padang, Muhammad Yusuf di Padang, Rabu.
Ia menjelaskan salah satu permasalahan yang ada saat ini adalah minimnya data tentang sebaran populasi serta lokasi-lokasi yang menjadi tempat pendaratan penyu untuk bertelur.
Apabila data sudah lengkap maka selanjutnya pihak BPSPL bisa melakukan pemetaan lokasi-lokasi yang menjadi prioritas dalam upaya konservasi.
“Hingga saat ini data yang ada itu masih minim apabila data ini sudah lengkap maka kita dapat menentukan langkah-langkah yang terbaik untuk ke depannya,” katanya.
Sementara itu peneliti penyu Universitas Bung Hatta, Harfiandi Damanhuri mengatakan dari data terakhir terdapat lebih kurang 25.000 penyu yang tersebar di perairan Sumbar.
Ia mengatakan di Sumbar terdapat empat jenis penyu dari enam klasifikasi jenis penyu, yaitu penyu hijau, penyu sisik, penyu lekang dan penyu belimbing.
Keberadaan penyu ini tersebar pada beberapa wilayah pesisir di Sumbar, seperti di Tiku Agam, Pariaman, Pesisir Selatan dan juga Kabupaten Mentawai.
“Penyu belimbing adalah salah satu jenis penyu yang langka, tiga tahun yang lalu pernah terlihat di Pesisir Selatan, dua tahun yang lalu pernah terlihat di Tiku dan tahun lalu pernah terlihat di Mentawai,” katanya.
Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Sumatera Barat pada tahun ini akan fokus dalam pengumpulan data penyebaran penyu yang ada di wilayah kerjanya.
“Untuk wilayah Sumbar, kami akan fokus untuk pendataan penyu. Sebab untuk melakukan konservasi kami membutuhkan data yang konkret tentang jumlah serta lokasi yang menjadi tempat perkembangbiakan penyu,” kata Kepala BPSPL Padang, Muhammad Yusuf di Padang, Rabu.
Ia menjelaskan salah satu permasalahan yang ada saat ini adalah minimnya data tentang sebaran populasi serta lokasi-lokasi yang menjadi tempat pendaratan penyu untuk bertelur.
Apabila data sudah lengkap maka selanjutnya pihak BPSPL bisa melakukan pemetaan lokasi-lokasi yang menjadi prioritas dalam upaya konservasi.
“Hingga saat ini data yang ada itu masih minim apabila data ini sudah lengkap maka kita dapat menentukan langkah-langkah yang terbaik untuk ke depannya,” katanya.
Sementara itu peneliti penyu Universitas Bung Hatta, Harfiandi Damanhuri mengatakan dari data terakhir terdapat lebih kurang 25.000 penyu yang tersebar di perairan Sumbar.
Ia mengatakan di Sumbar terdapat empat jenis penyu dari enam klasifikasi jenis penyu, yaitu penyu hijau, penyu sisik, penyu lekang dan penyu belimbing.
Keberadaan penyu ini tersebar pada beberapa wilayah pesisir di Sumbar, seperti di Tiku Agam, Pariaman, Pesisir Selatan dan juga Kabupaten Mentawai.
“Penyu belimbing adalah salah satu jenis penyu yang langka, tiga tahun yang lalu pernah terlihat di Pesisir Selatan, dua tahun yang lalu pernah terlihat di Tiku dan tahun lalu pernah terlihat di Mentawai,” katanya.(adv)