SUMBARPOS.COM(SPC), PAYAKUMBUH – Pena bertinta parker itu selalu terselip di saku Kamardi Rais Datuk Simulie. Lelaki bersafari saku empat ini, riang. Lucu dan berpengetahuan luas. Semasa Pak Datuak diam di Padang, di rumahnya banyak buku dan sebuah mesin tik.
Dua tahun sebelum meninggal dunia, tepatnya 11 Maret 2006, Mesin Ketik Tua pak Datuak ini menjadi judul sebuah buku perjalanan jurnalistiknya dan dibedah dalam rangka peringatan Hari Pers saat itu. Kini, setelah meninggal dunia 25 Oktober 2008 silam, semangat yang diwarisinya tidak boleh padam.
Itu diungkapkan Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, saat melakukan ziarah ke makam Kamardi Rais Dt Panjang Simulie, yang terletak di Padang Alai, Aia Tabik, Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, dalam rangka Peringatan Hari Pers Nasional 2017.
Saat menggelar ziarah, Bupati Irfendi memboyong sederet pejabat daerah setempat. “Selain Ketua PWI Sumatra Barat periode 1981-1985 dan 1985-1989, semasa hidup, pak Kamardi juga mendedikasikan dirinya di Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM). Beliau guru saya,” kata Bupati.(adv)