Ferry-Septi Masih Paslon Terkuat

Politik180 Dilihat

BENGKULU ,SUMBARPOS.COM – Mendapat dukungan yang hampir full di legislatif, pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Bengkulu Tengah (Benteng), Ferry Ramli-Septi Peryadi semakin sulit disaingi. Sekalipun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memiliki 2 kursi di DPRD Benteng tidak mendukung.

‘’Dari jalur parpol, semuanya kecuali PPP sudah membulat ke Ferry-Ramli. Itu artinya tak ada lagi paslon lain yang diusung dari jalur parpol,’’ kata Wakil Ketua DPD Gerindra Provinsi Bengkulu, Endang Filian, seperti diberitakan Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group) hari ini (30/8).

Dengan posisi itu, Endang yakin hanya Ferry-Septi pasangan calon terkuat. Senada disampaikan Sekretaris DPD Hanura Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH yang optimis kemenangan Ferry-Septi sudah semakin nyata. Dengan suara parpol yang menyatu, basis massa pendukung sudah semakin jelas.

‘’Yang pasti kami dari Hanura akan mengerahkan kekuatan sepenuhnya dalam pemenangan Ferry-Septi, walaupun keduanya bukan kader partai kami,’’ ujar Usin.

Tidak terkecuali Ketua DPW PKS Provinsi Bengkulu, Sujono, SP, M.Si yang berani mengusung Ferry-Septi karena elektabilitas incumbent dari Golkar itu masih sangat teruji dan terukur. Sebelum memutuskan dukungan, PKS sudah lebih dulu melakukan survei elektabilitas para kandidat calon dan hasilnya Ferry memang masih menjadi harapan mayoritas masyarakat Benteng.

‘’Insya Allah dengan dukungan yang hampir penuh, 23 kursi dari total 25 kursi di dewan, Ferry-Septi bisa memenangkan Pibup Benteng 2017,’’ tutur Sujono.

Lain halnya dengan analisa pengamat politik dari Universitas Bengkulu, Drs. Lamhir Syam Sinaga, M.Si yang khawatir peta kemenangan justru lebih dominan ke paslon dari jalur perseorangan. Soalnya calon perseorangan langsung mendapat dukungan dari masyarakat. ‘’Kalau dukungan calon perseorangan itu benar-benar real, justru peta suaranya semakin terukur. Sementara kekuatan parpol, belum tentu sepenuhnya didukung masyarakat,’’ tukas Lamhir.

Belum lagi, dinamika politik di Benteng tidak bisa lepas dari faktor adat dan kesukuan yang sudah berlangsung secara turun temurun. Yakni soal pasirah atau ketokohan masyarakat yang didasarkan garis keturunan pendahulunya yang pernah menjadi pemimpin. ‘’Ini yang sampai saat ini, belum nampak dilakukan oleh Ferry-Septi. Apakah dirahasiakan atau memang belum, hanya masyarakat yang tahu,’’ tutup Lamhir.

 

(JPNN)

Tinggalkan Balasan