HARGA EMAS ANTAM BATANGAN 11 APRIL 2025: Kembali Melonjak, Rp1.889.000 per Gram

finance3 Dilihat

Harga emas Antam batangan (logam mulia) produksi PT Aneka Tambang Tbk hari ini, Jumat, 11 April 2025, melonjak naik.

Berdasarkan data terbaru, dari laman Logam Mulia, harga emas Antam batangan dibanderol Rp994.500 naik cukup tajam dari sebelumnya di harga Rp937.000 untuk berat 0,5 gram.

Sedangkan untuk berat 1 gram di harga Rp1.889.000 atau naik hingga Rp43.000 jika dibandingkan dengan harga kemarin di Rp1.846.000. Harga ini belum termasuk PPn 0,25%.

Sementara itu, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam batangan hari ini di harga Rp1.739.000 atau naik hingga Rp43.000 dari sebelumnya. Berikut ini daftar harga emas Antam batangan hari ini:

Berat Harga Dasar Harga (+Pajak PPh 0.25%)
Emas Batangan
0.5 gr 994,500 996,986
1 gr 1,889,000 1,893,723
2 gr 3,718,000 3,727,295
3 gr 5,552,000 5,565,880
5 gr 9,220,000 9,243,050
10 gr 18,385,000 18,430,963
25 gr 45,837,000 45,951,593
50 gr 91,595,000 91,823,988
100 gr 183,112,000 183,569,780
250 gr 457,515,000 458,658,788
500 gr 914,820,000 917,107,050
1000 gr 1,829,600,000 1,834,174,000

Kenaikan harga emas Antam batangan hari ini, sejalan dengan pergerakan harga emas dunia yang juga menanjak naik saat penutupan perdagangan pada Kamis, 10 April 2025. Harga emas dunia kembali mencetak sejarah.

Hargalogam mulia ini ditutup menguat tajam di level US$3.189,9 per troy ons di pasar spot. Lonjakan sebesar 3,36% dari hari sebelumnya ini menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.

Kenaikan ini bukan hanya sesaat. Sepanjang 2025, harga emas sudah naik 18,51% secara year-to-date.

Bahkan jika ditarik dalam rentang setahun terakhir, nilainya melesat hingga 32,67%.

Angka-angka ini menegaskan bahwa emas kembali menjadi primadona di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Kondisi geopolitik dan ketegangan dagang menjadi pemicu utama. Perang tarif antara dua raksasa ekonomi dunia—Amerika Serikat dan China—semakin memanas.

Kedua negara saling memberlakukan bea masuk tinggi terhadap produk impor satu sama lain, menciptakan efek domino ke pasar global.

Ketidakpastian ini mendorong investor global mencari aset aman (safe haven), dan emas kembali menjadi pelarian utama.

Logam mulia ini dianggap paling stabil nilainya di tengah gejolak kebijakan ekonomi, perang dagang, dan potensi perlambatan ekonomi dunia.

Dengan tren seperti ini, para analis memprediksi harga emas masih berpeluang menguat, terutama jika konflik ekonomi terus memburuk dan ketidakpastian global tak kunjung mereda.***