Jatah Pupuk Bersubsidi Solok Selatan Berkurang 1.887 Ton

Politik124 Dilihat
SUMBARPOS.COM (SPC), PADANG ARO – Jatah pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, tahun ini berkurang sebanyak 1.887 ton dari sebelumnya 11.977 ton pada 2016menjadi 10.090 ton pada 2017.
“Pengurangan jatah pupuk bersubsidi ini bukan hanya untuk Solok Selatan, tetapi merata hampir di seluruh kabupaten/kota secara nasional,” kata Kepala Dinas Pertanian Solok Selatan, Tri Handoyo Gunardi, di Padang Aro, Selasa.
Ia menyebutkan pengurangan jatah pupuk bersubsidi untuk kabupaten itu pada 2017 berdasarkan peraturan gubernur terdiri atas urea berkurang sebanyak 552 ton dari 4.452 ton pada 2016 menjadi 3.900 ton 2017.
Selanjutnya SP36 berkurang sebanyak 145 ton dari 1.545 ton menjadi 1.400 ton, ZA berkurang 521 ton dari 1.271 ton tahun ini hanya 750 ton, NPK Phonska dari 3.611 ton menjadi 2.240 ton serta organik dari 1.096 ton menjadi 1.800 ton.
Ia menjelaskan untuk penebusan pupuk bersubsidi tahun ini tidak perlu lagi Peraturan Bupati, tetapi cukup dengan keputusan Kepala Dinas Pertanian.
Terkait pupuk yang dimanfaatkan saat ini oleh petani, katanya, merupakan kuota periode Desember 2016 yang masih tersisa.
Akan tetapi untuk saat ini pupuk sisa Desember 2016 tersebut masih bisa memenuhi kebutuhan petani setempat hingga kuota 2017 disalurkan.
Ia mengatakan bila kebutuhan pupuk ini tidak mencukupi nantinya maka petani harus lebih kreatif memanfaatkan potensi pupuk kandang melalui swadaya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Solok Selatan Armensyah Johan mengatakan, pemerintah setempat harus melakukan survei dan kajian lagi terkait kebutuhan pupuk petani jangan sampai petani kesulitan dalam mendapatkannya.
“Tingkatkan pengawasan pendistribusian pupuk karena kuota berkurang dan jangan sampai disalahgunakan atau dijual keluar daerah sehingga petani yang menderita,” katanya.
Selain itu katanya, pemerintah juga harus meningkatkan pengawasan harga eceran karena banyak laporan petani membeli dengan harga jauh di atas HET.
“Pemerintah harus bisa menyejahterakan petani dan salah satunya mengawasi pupuk dengan baik sehingga saat musim tanam mereka tidak kesulitan mendapatkannya,” tambahnya. (adv)

Tinggalkan Balasan