Sumbarpos.com – Sebuah organisasi pembela hak sipil, Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR), mengatakan bahwa pihaknya telah mendokumentasikan beberapa aksi vandalisme, ancaman dan kebencian di Massachusetts, Florida, Texas, Kentucky, Virginia, Nebraska, Tennessee, Ohio dan New York.
Serangan itu muncul setelah 27 gubernur negara bagian, 26 di antaranya berasal dari Partai Republik, mengatakan akan melarang masuk pengungsi Suriah, dengan menunjuk serangan teror ke Paris oleh ISIS sebagai alasannya.
Pusat Islam di Omaha, Nebraska melaporkan, dalam salah satu insiden, gambar Menara Eiffel dituliskan pada dinding sebuah mesjid di kota itu. Sedangkan di Pflugerville, Texas, jemaah sebuah mesjid mendapati pintu mesjid dilempari kotoran manusia.
Pusat Islam St Petersburg, Florida, menerima ancaman via voicemail beberapa jam setelah berita serangan teror Paris. Ancaman tersebut merisikan akan membom dan menembaki pusat Islam ini. Tidak hanya di Pusat Islam St Petersburg, sebuah mesjid di Florida juga menerima ancaman yang sama.
Di Portland, Oregon, sejumlah orang berdemonstrasi menyebut jemaah muslim di Portland pengecut dan disumpahi akan pergi ke neraka.
Pada hari Selasa (16/11) waktu AS, seorang pengemudi taksi Uber di Charlotte, North Carolina, mengaku dipukul dan diancam dibunuh oleh seorang penumpangnya yang menyangka sang pengemudi orang muslim.
Sedangkan satu keluarga muslim di Orlando, Florida, mengaku rumahnya ditembak oleh orang tak dikenal. Tak hanya di Orlando, warga di Al-Jazeera juga mengaku hal yang sama.
Bagaimana menurut Anda bagi masyarakat muslim di Indonesia?
(AntaraNews)