MALUKU ,SUMBARPOS.COM – Maluku akan kedatangan banyak tamu pada 6-10 September mendatang dalam perhelatan Pesta Teluk Ambon 2016.
“Saya sudah bertemu Pak Menteri Pariwisata Arief Yahya, beliau akan berusaha hadir. Semoga tidak ada hal mendesak dan urgen yang menghambat waktu beliau. Kami ingin mempertontonkan potensi budaya dan alam kami kepada beliau, agar Maluku juga segera dimasukkan dalam destinasi prioritas pariwisata nasional,” kata Gubernur Maluku, Said Assagaff.
Dia menjamin, acara ini pasti meriah. Assagaff menjelaskan, Pesta Teluk Ambon yang sudah menjadi agenda tahunan Provinsi Maluku kini mengambil tema Alam Beta Indah. Tema tersebut dipilih oleh Pemerintah Daerah Maluku untuk bisa melengkapi branding Pariwisata Republik Indonesia, yaitu Pesona Indonesia.
“Alam Beta Indah mengungkapkan kebanggaan terhadap totalitas keindahan yang ada di Maluku, khususnya wisata bahari dan budaya. Tema ini memiliki semangat yang sama dan sejalan dengan Kementerian Pariwisata untuk memberikan pesan serta motivasi bagi setiap daerah di Indonesia agar terus mempromosikan berbagai potensi wisata yang dimiliki,” kata Assagaff.
Dia juga berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang sudah mendukung Pesta Teluk Ambon 2016 ini dan diprogramkan sebagai salah satu tujuan serta atraksi dan gelaran pariwisata bahari di Tanah Air. “Pesta Teluk Ambon 2016 juga menjadi pembuka dalam kaitan Hari Pers Nasional 2017 yang dipusatkan di Ambon. Karena itu akan banyak insan media yang hadir di Ambon, agar turut menggaungkan potensi Pariwisata Maluku,” katanya.
Ada banyak yang dilaksanakan pada Pesta Teluk Ambon, di antaranya berbagai lomba, antara lain lomba perahu tradisional atau manggurebe arumbae, perahu semang (bercadik), memancing, melukis, mendongeng kisah-kisah leluhur tanah Ambon, fotografi taman bawah laut, membuat mosaik, voli pantai, festival sajian khas Maluku, Lomba Arumbai Manggurebe, lomba Semang Laki-laki, lomba Semang Perempuan, Lomba Mancing Tradisional, dan lomba take foto dan caption.
“Pesta Teluk Ambon merupakan event nasional terbesar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi bersama dengan Kementerian Pariwisata. Acara ini memberikan gambaran tentang keindahan Teluk Ambon dengan menampilkan potensi wisata bahari dan budaya,” kata Assagaff.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Maluku, Rosmin Tutupoho menambahkan pihaknya telah mempersiapkan pagelaran tersebut dari semua teknis. Pihaknya berharap, melalui event tahunan ini, diharapkan mampu mempromosikan Maluku menjadi daerah tujuan wisata yang mendunia.
Wanita yang biasa disapa Ros itu mengatakan, dalam event tahunan ini, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggandeng instansi-instansi yang merupakan bagian dari Dinas Pariwisata. Di antaranya Taman Budaya, Balai Bahasa, Bapedalda, Museum Siwalima, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) dan Balai Arkeologi Ambon serta SKPD yang lain juga ikut mendukung perhelatan tersebut.
“Tiap-tiap instansi dan SKPD sudah memiliki program-program tersendiri. Nantinya mereka kan menyajikan program yang telah mereka persiapkan di acara nanti. Bahkan dari Manokwari Provinsi Irian Jaya juga menampilkan tarian mereka,” tutur Ros.
Lebih lanjut wanita berhijab itu mengatakan, tujuan perhelatan ini antara lain untuk mempromosikan pariwisata Maluku, merangsang kunjungan wisatawan nasional dan mancanegara, memperluas iklim dan peluang bisnis pengusaha di sektor pariwisata, serta menggalang rasa persaudaraan.
“Pengunjung akan menikmati keunikan pariwisata lokal selama lima hari berturut-turut. Pada 6 September, di Pusat Kota Ambon akan dirayakan HUT Gereja Protestan Maluku. Kemudian pada 7 September, ada karnaval budaya dan festival hawaian band yang menyemarakkan HUT Kota Ambon,” kata Ros.
Dia menambahkan, kegiatan bersih-bersih pantai yang melibatkan instansi, masyarakat dan pelajar akan dilaksanakan di pesisir Teluk Ambon pada 8 September. Di tanggal yang sama juga akan digelar upacara pembukaan, sekaligus parade perahu hias dan pagelaran seni budaya.
“Pada 9 September, Anda bisa mengikuti senam masal di Jembatan Merah Putih, serta menyaksikan indahnya musikalisasi puisi di areal bawah JMP Tantui. Bagi Anda yang mahir mendesain terdapat sayembara logo pariwisata Maluku yang diperuntukkan bagi peserta usia 18-25 tahun,” katanya.
Acara penutupan berlangsung pada 10 September di JMP Tantui, didahului kegiatan tradisional semang perempuan dan semang lak-laki, serta atraksi mancing tradisional, juga pembersihan terumbu karang di Teluk Ambon. ”Siapkan waktu Anda bersama keluarga, yuk kita berangkat ke Ambon Manise dan datangi keindahan kami,” pungkasnya.
(jpnn)