Kementerian Luar Negeri Taiwan, Senin (27/4/2015), mengatakan, Pemerintah Nepal menolak tawaran bantuan 20 anggota tim penolong Taiwan untuk membantu negeri yang baru saja dihantam gempa itu.
Meski menerima penolakan, Pemerintah Taiwan membantah bahwa keputusan Pemerintah Nepal itu didasari adanya tekanan diplomatik.
Sebenarnya tim penolong Taiwan sudah siap sejak Minggu (26/4/2015), saat jumlah korban tewas gempa Nepal diumumkan sudah mencapai 3.500 orang. Namun, Pemerintah Taiwan mendapat kabar bahwa bantuan diprioritaskan dari negara-negara tetangga terdekat.
“Pemerintah Nepal mengabarkan bahwa mereka akan mendahulukan bantuan dari negara-negara tetangga, seperti India dan Pakistan, mengingat kondisi di Nepal yang masih kacau, dan untuk memanfaatkan waktu emas operasi penyelamatan,” kata Menlu Taiwan David Lin dalam jumpa pers di Taipei.
China, yang menganggap Taiwan sebagai sebuah provinsi yang memberontak dan memiliki perbatasan dengan Nepal, juga mengerahkan 62 anggota tim penyelamat ke Kathmandu bersama sebuah tim medis.
Meski demikian, Lin membantah spekulasi media bahwa tekanan politik adalah faktor di belakang penolakan Pemerintah Taiwan. Namun, Lin tak dapat menjelaskan mengapa Nepal menerima tim penolong dari Jepang, meski kedua negeri itu berjarak 1.500 kilometer, lebih jauh dari jarak Nepal-Taiwan.
Secara politis, Nepal tidak mengakui Taiwan sebagai sebuah negara independen. Namun, Menlu Lin mengatakan, Pemerintah Taiwan tetap akan mengirim bantuan ke Nepal pada Selasa (28/4/2015).
“Kini kami memusatkan upaya bantuan pada layanan kesehatan, rehabilitasi, dan menggalang dana bagi rakyat Nepal,” ujar Lin sambil menambahkan bahwa Pemerintah Taiwan sudah menyumbangkan bantuan kemanusiaan 300.000 dollar AS ke Nepal.