SUMBARPOS.COM, BUKITTINGGI – Kesehatan itu penting. Begitulah yang diungkapkan Nia Febriana (17), seorang pelajar di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kota Bukittinggi ini. Ia merasa menjadi peserta Program JKN merupakan suatu yang sangat berharga untuk memproteksi dirinya, sehingga jangan sampai ditunda-tunda.
“Bergabung menjadi peserta JKN adalah sesuatu keharusan sebelum sakit. Jangan sengaja mengulur waktu, menunggu sakit dulu baru daftar. Meskipun belum pernah menggunakan kartu JKN, namun saya merasa dengan adanya JKN ini, saya merasa aman. Setidaknya ketika sakit saya tidak perlu bingung dengan pelayanan yang akan saya dapatkan ke depannya,” ungkap warga Jorong Jambak, Kenagarian Sianon Anam Suku, Kecamatan Ampek koto, Kabupaten Agam ini, Jumat (22/07).
Gadis belia ini juga mengatakan bahwa dirinya terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN semenjak mendengar imbauan dari walinagarinya. Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada perbedaan pelayanan meskipun terdaftar pada segmen PBI-APBN.
“Jujur tidak ada perbedaan pelayananan meskipun saya terdaftar pada segmen ini. Hal ini saya saksikan ketika menemani orang tua saya berobat ke Puskesmas, mulai dari pelayanan dan pengobatan tidak ada perbedaan yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan,” jelas Nia.
Meskipun belum pernah menggunakan kartu JKN, Nia juga banyak memperoleh informasi mengenai Aplikasi Mobile JKN. Mobile JKN merupakan salah satu aplikasi yang diluncurkan oleh BPJS Kesehatan Indonesia. Melalui aplikasi ini, peserta tidak perlu lagi antre di Kantor BPJS Kesehatan untuk mengetahui info Program JKN, mengcek lokasi fasilitas kesehatan, status kepesertaan, tagihan peserta dan lain sebagainya.
“Saya banyak mendengar mengenai Mobile JKN. Apalagi saya yang generasi milenial ini. Sering lihat di TikTok, di Instagram juga. Saya berharap dengan Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan, dapat menolong lebih banyak lagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan menjadi lembaga terdepan,” katanya. (bpc15)