Sumbarpos.com – Dalam mengungkap kasus teror di Paris, Prancis mendapat bantuan dari agen mata-mata Israel. Aksi teror penembakan dan bom bunuh diri pada Jumat (13/11) kemarin menewaskan lebih dari 129 orang dan 99 lainnya kritis.
Salah satu stasiun televise Israel menduga, bantuan itu berupa data intelijen tentang kelompok militan di Suriah dan Irak. Israel tidak memiliki peringatan awal tentang teror Paris itu.
Beberapa jam sebelum teror di Paris terjadi, Israel memberi informasi pada Perancis tentang beberapa anggota militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengklaim akan melakukan teror itu.
Intelijen Israel melihat adanya keterkaitan operasional antara serangan di Paris, bom bunuh diri di Beirut pada hari Kamis (12/11), dan jatuhnya sebuah pesawat Rusia di Sinai, Mesir pada 31 Oktober lalu.
Kelompok teroris ISIS telah berhasil menaklukkan sebagian wilayah tersebut yang mungkin memiliki data intelijen tentang rencana serangan Paris. Hal ini dikemukakan oleh agen mata-mata Israel yang sedang memantau Suriah dan Irak.
Para pejabat Israel tidak member komentar sedikitpun akan hal ini. Namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sudah menginstruksikan pasukan keamanan dan intelijen Israel untuk membantu rekan-rekan di Perancis dan negara-negara Eropa lainnya.
“Tahun lalu Israel memberikan informasi kepada koalisi pimpinan Amerika Serikat dalam memerangi ISIS, yang diperoleh dari database perjalanan internasional warga negara Barat yang diduga bergabung dengan ISIS,” ucap seorang diplomat Barat.
(Dream)