Penggunaan Handphone Pada Anak Perlu Pengawasan

Kabar Sumbar143 Dilihat
SUMBARPOS.COM Padang, (Antara Sumbar) – Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Mukhlidi Muskhir mengatakan penggunaan handphone pada anak usia sekolah perlu bimbingan dan pengawasan dari orang tua.
“Handphone sejatinya digunakan oleh orang-orang yang sudah bisa membedakan yang baik dan yang buruk,” kata Mukhlidi di Padang, Selasa.
Penggunaan handphone dengan skala umur tertentu seperti usia sekolah butuh tuntunan, arahan, dan bimbingan orang tua, tidak bisa diberikan begitu saja pada anak.
“Untuk apa peran, fungsi dan kegunaannya harus menjadi diskusi pertama kita sebelum membelikan handphone kepada anak, apalagi yang berjenissmartphone.Jangan memberikan handphone hanya untuk bersenang-senang,” kata dia
Dan harus didiskusikan juga waktu-waktu yang boleh anak memakaihandphone, jangan sampai waktu mereka terhabiskan dengan smartphone tersebut sehingga tidak ada waktu belajar, bahkan bersosialisasi dengan temannya secara langsung.
Teknologi memiliki dua sisi, kebaikan dan kejelekan, ini yang harus diterangkan kepada anak dalam penggunaannya.
Kemudian katanya pada dasarnya handphone penting pada dunia pendidikan, pada smartphone banyak aplikasi pendidikan yang bisa digunakan, oleh guru atau siswa seperti aplikasi pembelajaran, berupa soal-soal dan lainnya.
Sebaiknya digunakan untuk menambah wawasan, meningkatkan pemahamam, dalam bidang pendidikan sekolah, bukan hanya untuk akses media sosial.
Ia menambahkan proteksi karakter anak adalah kuncinya, sebelum memproteksihandphonemereka, kenali seperti apa kepribadiannya.
“Jika ada sekolah yang melarang siswanya membawahandphoneke sekolah saya sangat setuju, apalagi untuk sekolah-sekolah dasar, atau sekolah menengah pertama yang terkadang mereka sendiri belum bisa memproteksi diri mereka sendiri dan masih sangat butuh bimbingan,” kata dia.
Harus ada tujuaninstructionalyang mengarah pada penggunaansmartphone, jika tidak maka sama saja seperti menyuruh anak mengarungi lautan lepas.
Seorang Kepala Sekolah SMP di Kota Padang Romizon mengatakan penggunaan handphone pada usia sekolah lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya semasa di sekolah.
“Lebih banyak efek negatifnya, karena itu kami melarang siswa membawahandphoneke sekolah agar siswa fokus dalam proses pembelajaran,” ujarnya.
Terkait penggunaan teknologi, maka sekolah menyediakan labor komputer dan wifi, untuk komunikasi, orang tua bisa langsung menghubungi wali kelas atau siswa dapat menggunakan telepon sekolah.
Ia menambahkan dalam kasus tertentu ada siswa yang diberi toleransi untuk membawahandphonedengan catatan tidak berkamera, jika memang sangat penting untuk si anak, namun di awal masukhandphonetersebut harus dititipkan ke guru piket atau wakil kesiswaan dan baru dapat digunakan ketika pulang sekolah.
“Tidak ada orang tua yang komplain dengan peraturan tersebut, bahkan orang tua siswa sangat mendukung sepenuhnya, karena tujuan anak mereka dititipkan di sini adalah untuk belajar, bukan bermain,”katanya.
Kemudian jika siswa SMA mungkin sudah bisa diberi kelonggaran dan sudah bisa membedakan yang baik dan yang buruk, meski tetap masih diawasi di rumah,” kata dia.
Salah satu orang tua siswa di sekolah Rika mengatakan setuju jika sekolah melarang penggunaanhandphonedi sekolah.
“Sebenarnya anak kita memang belum butuh alat komunikasi tersebut, karena kita sudah hafal jadwal anak, antar dan jemput,” katanya.
Selain itu pihak sekolah terutama wali kelas memiliki hubungan komunikasi yang baik dengannya.
“Jadi tidak masalah jika sekolah melarang anak membawahandphone,dan secara pribadi saya pun belum memberikanhandphonepada anak karena memang belum butuh dan penting,” ujarnya. (*)
(ANTARA SUMBAR)

Tinggalkan Balasan