SUMBARPOS.COM – NASIB pilu dialami Siti Jamilah, seorang ibu berusia 39 tahun. Bersama dua orang anaknya yang masih balita, wanita asal Kampung Caringin RT 08 RW 09 Desa Cisero, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jabar, ini terdampar di Kabupaten Purwakarta mencari suaminya.
MALDIANSYAH, Purwakarta
Dia tidak henti hentinya menangis karena tidak juga menemukan alamat suaminya yang belakangan diketahui bernama Yanto (45).
Yanto, menurutnya warga Kabupaten Purwakarta. Yang jadi masalah, Siti tidak tahu alamat lengkap suaminya di Purwakarta. Dirinya hanya tahu alamat pria yang dua tahun lalu menikahinya itu tinggal di salah satu desa di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
“Kedatangan saya bersama dua orang anak saya ini ingin menyusul suami. Tadi siang suami saya pergi meninggalkan rumah tanpa pamit dan mengambil seluruh barang-barang, termasuk surat nikah kami. Saya gak tahu harus mencari suami saya kemana, karena belum pernah tahu dimana alamat suami saya tinggal di Purwakarta. Kata suami saya di Purwakarta juga dia tidak tinggal numpang,” kata Siti kepada Pasundan Ekspres (Jawa Pos Group), Minggu (21/8).
Siti dan dua orang anaknya itu sekarang berada di Kantor Koramil Plered. Warga yang merasa iba melihat balita yang dibawa Siti sudah tampak kelelahan, akhirnya berinisiatif menitipkan ibu dan anak itu ke kantor Koramil agar mereka bisa beristitahat sejenak.
Sebelumnya warga menemukan Siti sedang menelusuri jalan raya di tengah kegelapan malam, sambari menggendong anaknya yang masih berusia 1 tahun bernama M Ramdani dan Desi Pusvita anak sulungnya yang masih balita berisia 4 tahun.
Setiap bertemu orang di jalan, Siti selalu bertanya sambil menujukan secuil foto laki-laki berukuran 3x4cm yang tidak lain merupakan suaminya tersebut. Foto suaminya itu menempel di selembar kertas sertifikat kursus menjahit.
Foto itu, kata dia, merupakan foto satu-satunya yang tertinggalkan suaminya di rumah kontrakannya yang ada di Cicalengka, Bandung.
“Kami dari Garut pindah dan tinggal di Cicalengka sudah tiga bulan. Di Cicalengka saya kerja untuk biaya makan setiap hari dengan mengumpulkan barang bekas. Saya datang ke sini (Purwakarta) naik mobil sayur dan sekarang sudah kehabisan ongkos. Dua anak saya ini dari siang, bahkan belum makan, uang tersisa di saku hanya tinggal Rp 5.000 lagi,” ujar Siti.
Siti mengaku bingung mau pulang ke mana, karena dua hari lagi rumah kontrakannya yang ada di Cicalengka sudah habis dan harus segera pindah.
“Sementara uang sudah tidak punya. Satu-satunya cara adalah menemukan suami saya,” tambah dia.
Hingga kemarin malam, ibu dan dua orang anak itu masih berada di Kantor Koramil Plered.
Jika tidak menemukan suaminya, Siti mengaku akan mencari panti asuhan untuk menitipkan dua orang anaknya.
(jpnn)