SUMBARPOS.COM(SPC), Padang – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bereaksi cepat menanggapi kemungkinan adanya investor dari Timur Tengah yang akan menanamkan modal pada sektor pariwisata di Kawasan Wisata Terpadu Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, dengan mempercepat penyediaan lahan.
“Kita sudah koordinasi dengan Kota Padang dan Pesisir Selatan terkait ketersediaan lahan, karena itu adalah hal yang paling vital,” kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit.
Menurut dia, saat ini untuk pembebasan lahan memang masih ada sedikit kendala, namun dengan komitmen bersama antara provinsi dengan kota dan kabupaten diyakini persoalan itu bisa teratasi.
“Kita punya anggaran masing-masing untuk pembebasan lahan. Prosesnya akan dipercepat agar investor tidak kecewa saat datang ke Mandeh,” katanya.
Ia mengatakan, sertifikat lahan yang telah dibebaskan itu nanti akan disatukan untuk diserahkan ke Kementerian Pariwisata sebagai bentuk keseriusan daerah dalam membangun pariwisata daerah.
“Kita harapkan nanti kementerian membantu juga mencarikan investor yang serius,” ujarnya.
Terkait penyediaan lahan itu Pemprov Sumbar juga berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Selain itu, sosialisasi pada masyarakat juga gencar dilakukan supaya tidak ada masyarakat yang salah paham.
“Kita butuh lahan sekitar 400 hektare untuk menjadikan KWT Mandeh menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Tanah yang akan dibebaskan sudah diinventarisasi,” katanya.
Saat ini ada sekitar 56 pemilik lahan yang ada di Mandeh dan belum seluruhnya terdata sehingga saat pendataan mungkin ada bertambah maupun berkurang.
Untuk pembebasan lahan Pemprov Sumbar menyediakan anggaran Rp32 miliar dan Pesisir Selatan Rp15 miliar. Sedangkan Pemko Padang bertanggung jawab membebaskan jalan menuju Mandeh sepanjang sembilan kilometer.
Jika inventarisasi tanah tuntas, maka BPN akan melakukan pengukuran. Selanjutnya, baru diperkirakan harga untuk lahan yang akan dibebaskan oleh tim appraisal.
Sebelumnya, mencuat wacana Kementerian Pariwisata akan mempromosikan KWT Mandeh kepada Raja Arab Saudi Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud dengan harapan menginvestasikan modalnya terutama dalam pembangunan hotel dan infrastruktur lainnya. (adv)