Unit Syariah Turut Berkontribusi dalam Pertumbuhan Laba Bank Riau Kepri Semester 1/2021

Eksbis79 Dilihat

SUMBARPOS.COM, PEKANBARU — PT. Bank Riau Kepri mencatat pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar Rp262 miliar atau naik hingga 102% hingga semester 1/2021.

Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari mengungkapkan, pencapaian laba tersebut melebihi target yang sebelumnya telah ditetapkan yakni sebesar Rp257 miliar.

“Pertumbuhan laba ini sejalan dengan meningkatnya penyaluran dan pembiayaan kredit yang juga tercetat tumbuh pada semester 1/2021,” katanya, 13 Agustus 2021.

Dia merincikan, penyaluran kredit dan pembiayaan tercatat Rp18,82 triliun, atau tumbuh sebesar 5,33% (yoy), dan berhasil menekan angka NPL dari 3,28% menjadi 2,93% pada periode tersebut.

Dijelaskan, pencapaian positif ini harus dipertahankan dengan menjaga efisiensi operasional hingga rasio BOPO sebesar 77,0%. Kemudian penghimpunan DPK Bank Riau Kepri juga tercatat tumbuh 18,55 persen menjadi Rp25,74 triliun.

“Jadi dengan dengan kinerja positif ini, nilai aset BPD sudah Rp30,07 triliun,” kata Andi Buchari.

Diketahui kinerja unit Syariah Bank Riau Kepri juga turut memberikan kontribusi dalam pertumbuhan laba di semester 1/2021.

Tercatat unit kerja Syariah BRK membukukan laba hingga Rp95 miliar, naik sebesar 3,39% jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2020 sebesar Rp92 miliar.

“Sejumlah indikator lain juga turut mencerminkan kinerja positif UUS Bank Riau Kepri,” tutur Direktur Kredit dan Syariah Bank Riau Kepri, Tengkoe Irawan.

Dia merincikan pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp3,63 triliun atau naik 32,61% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp2,73 triliun.

Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar 14,86% menjadi Rp4,02 triliun. Serta kualitas pembiayaan atau non performing financing juga bisa dijaga yakni dari 2,43 persen per Desember 2020, menjadi 1,73 persen pada Juni 2021.

“Dengan kinerja positif tersebut, aset Unit Usaha Syariah Bank Riau Kepri mengalami pertumbuhan 23,60 persen menjadi Rp6,27 triliun dibandingkan sebelumnya Rp5,07 triliun,” ungkapnya. (ADV)